Minggu, 11 Mei 2008
teringat lagi
hari ini aku menonton sassy girl chun hyang lagi, entah untuk keberapa kalinya, tapi tak sekalipun aku merasa b0san. menonton film ini membuatku sekali lagi teringat akan perasaan itu, rasa hangat didalam dada saat melihat lee mon ryong, sungguh jiwaku yang romantis ini berharap suatu saat dapat berjumpa dengan sosok yang bisa mencintai aku sedalam itu, adakah orangnya yang akan menyelimutiku dimalam hari ketika aku terlalu penat untuk tidur ditempat tidur, mengobati lukaku saat aku tidak menyadarinya, sungguh tuhan aku ingin jadi kumohon kirimkanlah padaku kekasih yang mencintai aku sebesar itu.....
Kamis, 08 Mei 2008
tapi jangan panggil aku rara kalau aku keder semudah itu, maka dengan percaya diri kurautlah kedua ujung pinsilku jadilah kini aku mempunyai dua pinsil, lumayan pikirku
selesai meraut pinsil kamipun tenggelam dalam fikiran masing-masing. sambil mengisi kesunyian kucoba mengulang kembali soal-soal yang telah kupelajari. beberapa saat kemudian muncullah 2 orang pengawas, dengan gaya mereka menenteng satu kardus yang kami yakini sebagai lemabaran soal lalu tanpa berkata-kata mereka mulai sibuk keluar masuk ruangan yang tadinya terkunci. kami bertanya-tanya dalam hati apa ya kira-kira yang mereka kerjakan didalam sana?
belum hilang rasa penasaran kami tiba-tiba kedua pengawas itu keluar sambil menggotong meja, aha kalau yang ini akupun bisa menebak rupanya kedua pengawas itu tengah menyiapkan meja untuk daftar ulang
lalu kamipun diminta untuk berbaris tak lupa kami diperingatkan untuk menyiapkan kartu identirtas dan slip pembayaran, maka mulai berbarislah kami seperti rombongan anak-anak mengantri ingin masuk taman hiburan, tapi tak seperti anak2 yang masuk dengan wajah senang kami semua masuk dengan wajah tegang. giliranku tiba, segera kukeluarkan slip pembayaranku tapi apa lacur aku lupa mengeluarkan kartu identitasku, sipengawaspun menatapku dengan pandangan sinis, "ya sudah tukar dulu sama yang belakang" katanya ketus
dengan perasaan malu akupun pindah ke belakang dandengan segera kukeluarkan ktpku dan segera menyerahkannya pada sang pengawas dengan gesit ia memeriksa identitasku dan
selesai meraut pinsil kamipun tenggelam dalam fikiran masing-masing. sambil mengisi kesunyian kucoba mengulang kembali soal-soal yang telah kupelajari. beberapa saat kemudian muncullah 2 orang pengawas, dengan gaya mereka menenteng satu kardus yang kami yakini sebagai lemabaran soal lalu tanpa berkata-kata mereka mulai sibuk keluar masuk ruangan yang tadinya terkunci. kami bertanya-tanya dalam hati apa ya kira-kira yang mereka kerjakan didalam sana?
belum hilang rasa penasaran kami tiba-tiba kedua pengawas itu keluar sambil menggotong meja, aha kalau yang ini akupun bisa menebak rupanya kedua pengawas itu tengah menyiapkan meja untuk daftar ulang
lalu kamipun diminta untuk berbaris tak lupa kami diperingatkan untuk menyiapkan kartu identirtas dan slip pembayaran, maka mulai berbarislah kami seperti rombongan anak-anak mengantri ingin masuk taman hiburan, tapi tak seperti anak2 yang masuk dengan wajah senang kami semua masuk dengan wajah tegang. giliranku tiba, segera kukeluarkan slip pembayaranku tapi apa lacur aku lupa mengeluarkan kartu identitasku, sipengawaspun menatapku dengan pandangan sinis, "ya sudah tukar dulu sama yang belakang" katanya ketus
dengan perasaan malu akupun pindah ke belakang dandengan segera kukeluarkan ktpku dan segera menyerahkannya pada sang pengawas dengan gesit ia memeriksa identitasku dan
Sabtu, 03 Mei 2008
mimpi itu tuhan......
jalan menuju impian itu sangatlah terjal, begitu banyak perjuangan dan pengorbanan yang kucurahkan demi sebuah harapan dan angan-angan bernama impian...
adalah IELSP bea siswa untuk mengikuti short course selama dua bulan ke negri paman sam. berawal dari keberhasilan kakak-kakak kelas yang pernah mencicipi manisnya menuntut ilmu disana, akupun merajut asa mengurai usaha demi sebuah cita-cita bertandang ke amerika.
maka mulailah aku dan tiga kwanku berjibaku, menyingsingkan lengan baju berjuang dengan segenap akal, tenaga dan fikiran kami. berjuang demi sebuah kata "mimpi"
demi beasiswa itu kami harus menempuh tiga rintangan.
rintangan pertama adalah test TOEFL, bukan main kawan padahal baru sekali ikut test toefl, prediksi pula, sudah kadaluarsa lagi, (secara kawan test itu kuambil dua tahun yang lalu) aku dengan jumawa pergi kemenara imperium lantai 28 menuju kantor IIEF dengan uang 250 ribu(untungnya waktu itu baru dapat uang arisan)ditangan berseru dengan semangat berkobar kobar "mbak saya mau mendaftar test TOEFL"
kau pasti berfikir alamak berani kali gadis ini, ikut test TOEFL ITP hanya bermodalkan buku baron, paper structure(yang pada akhir test hilang ketinggalan dicounter hp), dan latihan kilat diwarnet.
lalu selama 4 hari akupun bermetamorfosa menjadi kutu buku, kubawa buku structureku kemana-mana, kukerjakan soal-soal toefl itu sampai larut malam. Setelah empat hari otakku digodok dalam kawah candradimuka, waktu ujianpun tiba. aku dan kawan-kawanku janjian bertemu di gerbang masuk UIN, rencananya kami akan berangkat bersama-sama menuju wisma PKBI(tempat dimana ujian itu dilaksanakan), sesampainya ditempat ujian kutemui dua kawanku yang sudah menunggu
"sory ya bu, telat" kataku
"mila kira mila yang telat, eh pas dah nyampe sini ternyata mila yang duluan"
" sorry deh bu, sorry" sesalku lagi
" that's oke koq ra kita juga msih nungguin fahmi" kata ika
sembari menunggu fahmi, obrolanpun berlangsung santai, secara tidak sengaja mataku pun tertuju pada papan ujian(itu lo papan triplek yang biasa dipakai untuk UAN), meihat itu akupun bertanya " emang harus bawa papan segala mil? bukannya mejanya lumayan datar"
" ya buat jaga-jaga aja ra, daripada entar gak item pas ngisi lembar jawaban"
"kamu bawa juga ka?" tanyaku pada temanku yang lain
"iya..." jawab ika. Waduh pikirku pada bawa ni masa gue gak sih,
"emang rara gak kepikiran mesti bawa papan segala?, mila sih udah prepare dari kemarin"
" ya nih gimana dong ya..." keluhku
"mungkin fahmi punya kali ra, dia kan ujiannya jam sebelas gitu, pinjam aja papan dia dulu"
" betul juga! " seruku, segera kucoba menghubungi fahmi ternyata nihil kawan ternyata si fahmipun tidak memiliki papan itu, maka dengan wajah bermuram durja kuhampiri kedua kawanku
" udah ra beli aja, tuh ada toko disebrang"
maka dengan tergesa kusebrangi jalan dan dengan segera kubeli papan triplek itu.
setelah papan sudah terbeli kamipun segera berangkat,
sesampainya diwisma PKBI, ternyata baru segelintir orang yang sudah datang. kamipun duduk dibangku yang sudah disediakan, sambil menunggu pengawas ujian, dan pintu dibukakan kawanku mengeluarkan kotak pinsilnya, betapa terkejutnya aku kawan, ternyata kawanku membawa tiga buah pinsil..tiga buah pinsil belum lagi reda aku dari rasa terkejut, aku melihat kawanku itu meraut kedua ujung pinsil weleh weleh bukan main kalau dikalkulasi kawanku ini sudah punya enam pinsil sekaligus!!!!
aku meludah dengan susah payah
" banyak amat pinsilnya mil" komentarku
"emang, kemaren mila dibilangin ama kak asep, katanya kalau mau ujian siapin pensil yang banyak, soalnya gak akan ada waktu buat ngeraut. mati aku batinku panik
adalah IELSP bea siswa untuk mengikuti short course selama dua bulan ke negri paman sam. berawal dari keberhasilan kakak-kakak kelas yang pernah mencicipi manisnya menuntut ilmu disana, akupun merajut asa mengurai usaha demi sebuah cita-cita bertandang ke amerika.
maka mulailah aku dan tiga kwanku berjibaku, menyingsingkan lengan baju berjuang dengan segenap akal, tenaga dan fikiran kami. berjuang demi sebuah kata "mimpi"
demi beasiswa itu kami harus menempuh tiga rintangan.
rintangan pertama adalah test TOEFL, bukan main kawan padahal baru sekali ikut test toefl, prediksi pula, sudah kadaluarsa lagi, (secara kawan test itu kuambil dua tahun yang lalu) aku dengan jumawa pergi kemenara imperium lantai 28 menuju kantor IIEF dengan uang 250 ribu(untungnya waktu itu baru dapat uang arisan)ditangan berseru dengan semangat berkobar kobar "mbak saya mau mendaftar test TOEFL"
kau pasti berfikir alamak berani kali gadis ini, ikut test TOEFL ITP hanya bermodalkan buku baron, paper structure(yang pada akhir test hilang ketinggalan dicounter hp), dan latihan kilat diwarnet.
lalu selama 4 hari akupun bermetamorfosa menjadi kutu buku, kubawa buku structureku kemana-mana, kukerjakan soal-soal toefl itu sampai larut malam. Setelah empat hari otakku digodok dalam kawah candradimuka, waktu ujianpun tiba. aku dan kawan-kawanku janjian bertemu di gerbang masuk UIN, rencananya kami akan berangkat bersama-sama menuju wisma PKBI(tempat dimana ujian itu dilaksanakan), sesampainya ditempat ujian kutemui dua kawanku yang sudah menunggu
"sory ya bu, telat" kataku
"mila kira mila yang telat, eh pas dah nyampe sini ternyata mila yang duluan"
" sorry deh bu, sorry" sesalku lagi
" that's oke koq ra kita juga msih nungguin fahmi" kata ika
sembari menunggu fahmi, obrolanpun berlangsung santai, secara tidak sengaja mataku pun tertuju pada papan ujian(itu lo papan triplek yang biasa dipakai untuk UAN), meihat itu akupun bertanya " emang harus bawa papan segala mil? bukannya mejanya lumayan datar"
" ya buat jaga-jaga aja ra, daripada entar gak item pas ngisi lembar jawaban"
"kamu bawa juga ka?" tanyaku pada temanku yang lain
"iya..." jawab ika. Waduh pikirku pada bawa ni masa gue gak sih,
"emang rara gak kepikiran mesti bawa papan segala?, mila sih udah prepare dari kemarin"
" ya nih gimana dong ya..." keluhku
"mungkin fahmi punya kali ra, dia kan ujiannya jam sebelas gitu, pinjam aja papan dia dulu"
" betul juga! " seruku, segera kucoba menghubungi fahmi ternyata nihil kawan ternyata si fahmipun tidak memiliki papan itu, maka dengan wajah bermuram durja kuhampiri kedua kawanku
" udah ra beli aja, tuh ada toko disebrang"
maka dengan tergesa kusebrangi jalan dan dengan segera kubeli papan triplek itu.
setelah papan sudah terbeli kamipun segera berangkat,
sesampainya diwisma PKBI, ternyata baru segelintir orang yang sudah datang. kamipun duduk dibangku yang sudah disediakan, sambil menunggu pengawas ujian, dan pintu dibukakan kawanku mengeluarkan kotak pinsilnya, betapa terkejutnya aku kawan, ternyata kawanku membawa tiga buah pinsil..tiga buah pinsil belum lagi reda aku dari rasa terkejut, aku melihat kawanku itu meraut kedua ujung pinsil weleh weleh bukan main kalau dikalkulasi kawanku ini sudah punya enam pinsil sekaligus!!!!
aku meludah dengan susah payah
" banyak amat pinsilnya mil" komentarku
"emang, kemaren mila dibilangin ama kak asep, katanya kalau mau ujian siapin pensil yang banyak, soalnya gak akan ada waktu buat ngeraut. mati aku batinku panik
Senin, 21 April 2008
didiriku..didirimu
apa arti diriku didirimu?
dimana tempatku dihati dan fikiranmu?
adakah kau mengingatku dalam tidur dan jagamu?
sepertihalnya aku yang merinduimu dalam susah dan senangku.
Wahai engkau yang mewarnai hariku dan menerangi malamku,
tahukah engkau... telah kutunggu hingga seribu tahun berlalu,
menunggu kehadiranmu dalam kesepianku.
Wahai engkau yang kucintai, aku ingin menjadi yang halal bagimu...
yang kan kau kecup keningnya, dan kau basuh lukanya
Duhai pujaan hati, pelipur lara
dengarlah senandung cinta
dari sanubari berselimut asmara.
dimana tempatku dihati dan fikiranmu?
adakah kau mengingatku dalam tidur dan jagamu?
sepertihalnya aku yang merinduimu dalam susah dan senangku.
Wahai engkau yang mewarnai hariku dan menerangi malamku,
tahukah engkau... telah kutunggu hingga seribu tahun berlalu,
menunggu kehadiranmu dalam kesepianku.
Wahai engkau yang kucintai, aku ingin menjadi yang halal bagimu...
yang kan kau kecup keningnya, dan kau basuh lukanya
Duhai pujaan hati, pelipur lara
dengarlah senandung cinta
dari sanubari berselimut asmara.
Senin, 07 April 2008
tentang orang orang tercinta
dimataku mereka begitu berarti, sangat berarti sampai-sampai aku rela mengorbankan apa saja, demi kebahagian mereka. Bagiku mereka adalah orang-orang tercinta...
Adalah ibuku, ibuku, dan ibuku wanita pertama yang kukenali didunia ini, wanita pertama yang kucintai, wanita pertama yang selalu kurindui. Ditangannya, aku belajar menjadi seorang wanita, dalam lembut suaranya ku pelajari cara menghadapi dunia.
ibuku, adalah seorang pejuang yang bangun kala adzan subuh berkumandang, dan kembali kerumah saat petang mulai menjelang, Dia ibuku seorang nyonya kepala KUA yang begitu gigih ikut mencari nafkah, meski harus duduk bersama para pedagang kaki lima, tanpa sedikitpun merasa risih, tanpa secuilpun merasa jeri.
Dia ibuku yang pada usia lima belas tahun sudah menghidupi dirinya sendiri, dia ibuku yang tak pernah merasa lelah walau tubuhnya mulai menua dan ubannya sudah mengintip dimana-mana ..., dia kawan yang surga ditelapak kakinya kuharapkan, dia kawan yang tangisnya tak kan mampu kubiarkan.... dia.. ibuku
kalau kau kenal ayahku untuk pertama kalinya kau akan mengerutkan kening, kakimu akan reflek melangkah teratur... mundur, tapi kawan coba lihat dibalik tubuh kekar yang hitam dan wajahnya yang sangar menyeramkan. Ayahku adalah ayah terbaik didunia, sekalipun kawan, tak pernah tubuh ini dipukulnya, yang kuingat tentang ayahku adalah elusan sayangnya di rambutku saat kusakit, saat ku pergi menuntut ilmu, saat aku berhasil meraih sesuatu
ayahku... kawan adalah seorang pendekar besar, tapi aku selalu tahu dibalik tubuh lelah yang mulai ringkih ayahku adalah orang yang paling lembut, dan paling lucu sedunia. Kawan dia segalanya, senyumnya, tawanya dan kebahagiaannya adalah segala hal yang akan kucoba untuk mewujudkannya.
Tahukah kawan, bahwa ayahku mengendarai motor hondanya menyusuri jalan berliku dan tak beraspal setiap tiga hari dalam seminggu. ayahku menginap disebuah kos-kosan sempit tidur beralas kasur ditemani sebuah rice cooker, kuali dan kompor minyak, dia kawan ayahku yang mulai menua tapi tetap bersemangat bekerja demi kami....kawan... kami..anak-anaknya.
Mereka kawan.....merekalah orang orang tercinta, maka jangan salahkan aku kalau aku begitu memuja meraka karena kalau mereka orang tuamu maka kau akan mencintainya sebanyak diriku
maka jika kini kau sedang duduk ditrotoar jalan, merenung karena habis beradu mulut dengan orang tuamu, atau mungkin kau sedang duduk didepan internet, merasa jenuh karena mendengar wejangan-wejangan panjang yang kau anggap kolot dan tak bermutu..(menurutmu)
maka ingatlah kembali setiap tetes keringat yang mereka tumpahkan untukmu, kenanglah setiap senyum bangga mereka saat kau dengan bangga meneriakkan ditelinga mereka ayah!!!! ibu!!!,anakmu juara satu ~!!!!
ingatlah kawan... maka kau akan menangis sambil tersenyum seperti aku sekarang
Adalah ibuku, ibuku, dan ibuku wanita pertama yang kukenali didunia ini, wanita pertama yang kucintai, wanita pertama yang selalu kurindui. Ditangannya, aku belajar menjadi seorang wanita, dalam lembut suaranya ku pelajari cara menghadapi dunia.
ibuku, adalah seorang pejuang yang bangun kala adzan subuh berkumandang, dan kembali kerumah saat petang mulai menjelang, Dia ibuku seorang nyonya kepala KUA yang begitu gigih ikut mencari nafkah, meski harus duduk bersama para pedagang kaki lima, tanpa sedikitpun merasa risih, tanpa secuilpun merasa jeri.
Dia ibuku yang pada usia lima belas tahun sudah menghidupi dirinya sendiri, dia ibuku yang tak pernah merasa lelah walau tubuhnya mulai menua dan ubannya sudah mengintip dimana-mana ..., dia kawan yang surga ditelapak kakinya kuharapkan, dia kawan yang tangisnya tak kan mampu kubiarkan.... dia.. ibuku
kalau kau kenal ayahku untuk pertama kalinya kau akan mengerutkan kening, kakimu akan reflek melangkah teratur... mundur, tapi kawan coba lihat dibalik tubuh kekar yang hitam dan wajahnya yang sangar menyeramkan. Ayahku adalah ayah terbaik didunia, sekalipun kawan, tak pernah tubuh ini dipukulnya, yang kuingat tentang ayahku adalah elusan sayangnya di rambutku saat kusakit, saat ku pergi menuntut ilmu, saat aku berhasil meraih sesuatu
ayahku... kawan adalah seorang pendekar besar, tapi aku selalu tahu dibalik tubuh lelah yang mulai ringkih ayahku adalah orang yang paling lembut, dan paling lucu sedunia. Kawan dia segalanya, senyumnya, tawanya dan kebahagiaannya adalah segala hal yang akan kucoba untuk mewujudkannya.
Tahukah kawan, bahwa ayahku mengendarai motor hondanya menyusuri jalan berliku dan tak beraspal setiap tiga hari dalam seminggu. ayahku menginap disebuah kos-kosan sempit tidur beralas kasur ditemani sebuah rice cooker, kuali dan kompor minyak, dia kawan ayahku yang mulai menua tapi tetap bersemangat bekerja demi kami....kawan... kami..anak-anaknya.
Mereka kawan.....merekalah orang orang tercinta, maka jangan salahkan aku kalau aku begitu memuja meraka karena kalau mereka orang tuamu maka kau akan mencintainya sebanyak diriku
maka jika kini kau sedang duduk ditrotoar jalan, merenung karena habis beradu mulut dengan orang tuamu, atau mungkin kau sedang duduk didepan internet, merasa jenuh karena mendengar wejangan-wejangan panjang yang kau anggap kolot dan tak bermutu..(menurutmu)
maka ingatlah kembali setiap tetes keringat yang mereka tumpahkan untukmu, kenanglah setiap senyum bangga mereka saat kau dengan bangga meneriakkan ditelinga mereka ayah!!!! ibu!!!,anakmu juara satu ~!!!!
ingatlah kawan... maka kau akan menangis sambil tersenyum seperti aku sekarang
Sabtu, 22 Maret 2008
kumpulan kata penyejuk hati
Berbahagialah orang yang dapat menjadi tuan untuk dirinya, menjadi pemandu untuk nafsunya dan menjadi kapten untuk bahtera hidupnya ~ Saidina Ali
Apabila kepercayaan telah hilang lenyap, kehormatan telah musnah, maka matilah orang itu.. ~Whittier
Keberanian yang sebenar ibarat layang-layang. Sentakan angin yang menentangnya bukan melemparkannya ke bawah, sebaliknya menaikkannya -John Petitsenn
Tiada manusia yang berjaya dalam semua yang dilakukannya dan kewujudan kita ini sebenarnya mesti menempuh kegagalan. Yang penting ialah kita tidak menjadi lemah semasa kegagalan itu terjadi dan kekalkan usaha hingga ke akhir hayat. - Joseph Conrad
Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak boleh mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari ( Saidina Ali)
Sahabat yang setia bagai pewangi yang mengharumkan. Sahabat sejati menjadi pendorong impian. Sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan Allah.
Jadilah cahaya suram yang kekal abadi sinarannya dan elakkan daripada menjadi cahaya terang yang bersifat seketika cuma.
Cakap sahabat yang jujur lebih besar harganya daripada harta benda yg diwarisi dari nenek moyang (Saidina Ali)
Air mata wanita adalah senjata yang membuahkan kemenangan.
Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat ~ Khalifah Abdul Malik bin Marwan
Orang yang berjaya dalam hidup adalah orang yang nampak tujuannya dengan jelas dan menjurus kepadanya tanpa menyimpang. ~ Cecil B. DeMille
Semiskin-miskin orang ialah orang yang kekurangan adab dan budi pekerti ~Hukama
Ciri orang yang beradab ialah dia sangat rajin dan suka belajar, dia tidak malu belajar daripada orang yang berkedudukan lebih rendah darinya ~ Confucius
Jangan tanya apa yang dibuat oleh negara untukmu, tapi tanyalah apa yang boleh kamu buat untuk negara -Abraham Lincoln
Jangan mengharapkan kebaikan dari orang yang tidak mengharapkan kebaikan dari kamu.
Hidup biar beradab, bukan hidup untuk biadap -Al-Ghazali Bayruni
Rakyat itu akar bangsa. Jika akarnya sihat, pokoknya pun sihat -Beng Tju
Agama tanpa ilmu adalah buta. Ilmu tanpa agama adalah lumpuh -Albert Einstein
Jika kamu mendapat kesusahan, ingatlah menyimpan kesabaran ~ Horatius
Menghitung orang-orang gila di suatu negeri lebih sulit daripada menghitung orang-orang yang berakal.
Orang yang paling tidak bahagia ialah mereka yang paling takut pada perubahan ~ Mognon Me Lauhlin
Nilai hidup harus diukur dengan garis yang lebih mulia, iaitu kerja dan bukannya usia. ~Richard Brinsley Sheridan
Kecantikan hanya sedalam kulit, tetapi masuk ke dalam tulang ~ Pepatah inggeris
Kita patut berkorban supaya orang lain juga merasai kemanisan hidup.
Keruntuhan keluarga telah melahirkan generasi yang lemah ~ Rahmohan Ghandi
Apabila kepercayaan telah hilang lenyap, kehormatan telah musnah, maka matilah orang itu.. ~Whittier
Keberanian yang sebenar ibarat layang-layang. Sentakan angin yang menentangnya bukan melemparkannya ke bawah, sebaliknya menaikkannya -John Petitsenn
Tiada manusia yang berjaya dalam semua yang dilakukannya dan kewujudan kita ini sebenarnya mesti menempuh kegagalan. Yang penting ialah kita tidak menjadi lemah semasa kegagalan itu terjadi dan kekalkan usaha hingga ke akhir hayat. - Joseph Conrad
Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak boleh mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari ( Saidina Ali)
Sahabat yang setia bagai pewangi yang mengharumkan. Sahabat sejati menjadi pendorong impian. Sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan Allah.
Jadilah cahaya suram yang kekal abadi sinarannya dan elakkan daripada menjadi cahaya terang yang bersifat seketika cuma.
Cakap sahabat yang jujur lebih besar harganya daripada harta benda yg diwarisi dari nenek moyang (Saidina Ali)
Air mata wanita adalah senjata yang membuahkan kemenangan.
Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat ~ Khalifah Abdul Malik bin Marwan
Orang yang berjaya dalam hidup adalah orang yang nampak tujuannya dengan jelas dan menjurus kepadanya tanpa menyimpang. ~ Cecil B. DeMille
Semiskin-miskin orang ialah orang yang kekurangan adab dan budi pekerti ~Hukama
Ciri orang yang beradab ialah dia sangat rajin dan suka belajar, dia tidak malu belajar daripada orang yang berkedudukan lebih rendah darinya ~ Confucius
Jangan tanya apa yang dibuat oleh negara untukmu, tapi tanyalah apa yang boleh kamu buat untuk negara -Abraham Lincoln
Jangan mengharapkan kebaikan dari orang yang tidak mengharapkan kebaikan dari kamu.
Hidup biar beradab, bukan hidup untuk biadap -Al-Ghazali Bayruni
Rakyat itu akar bangsa. Jika akarnya sihat, pokoknya pun sihat -Beng Tju
Agama tanpa ilmu adalah buta. Ilmu tanpa agama adalah lumpuh -Albert Einstein
Jika kamu mendapat kesusahan, ingatlah menyimpan kesabaran ~ Horatius
Menghitung orang-orang gila di suatu negeri lebih sulit daripada menghitung orang-orang yang berakal.
Orang yang paling tidak bahagia ialah mereka yang paling takut pada perubahan ~ Mognon Me Lauhlin
Nilai hidup harus diukur dengan garis yang lebih mulia, iaitu kerja dan bukannya usia. ~Richard Brinsley Sheridan
Kecantikan hanya sedalam kulit, tetapi masuk ke dalam tulang ~ Pepatah inggeris
Kita patut berkorban supaya orang lain juga merasai kemanisan hidup.
Keruntuhan keluarga telah melahirkan generasi yang lemah ~ Rahmohan Ghandi
Sabtu, 15 Maret 2008
jangan ucapkan selamat tinggal 2
kau tahu....
aku juga tahu...
kita telah terpisah oleh jarak dan waktu
walaupun kau telah pergi jauh dari ku
kenanganmu masih melekat dalam hatiku
jadi...jangan ucapkan selamat tinggal
aku sudah tak bisa mengenali kebahagiaan
yang tersisa hanya jutaan kesedihan yang mencekam
aku mencoba untuk mengerti...
tapi hatiku tak pernah mau berkompromi
aku tak tahu lagi....
apakah aku mengalirkan airmata atau darah
karena sudah terlalu lama kumenangisi kepergianmu
musim datang musim berlalu
tapi kepedihanku masih enggan beranjak
warna penderitaanku sudah terlalu pekat
meski tahun berganti semuanya tak juga berakhir
siapa yang tahu tentang masa depan?
apakah aku akan terus seperti ini
menunggumu dalam kesendirianku
jadi... jangan ucapkan selamat tinggal
teruslah bersamaku...
kau tahu...
aku juga tahu jarak dan waktu telah memisahkan kita
meski kau telah pergi jauh namun kau selalu tinggal dalam kenanganku
jadi...jangan ucapkan selamat tinggal.
aku juga tahu...
kita telah terpisah oleh jarak dan waktu
walaupun kau telah pergi jauh dari ku
kenanganmu masih melekat dalam hatiku
jadi...jangan ucapkan selamat tinggal
aku sudah tak bisa mengenali kebahagiaan
yang tersisa hanya jutaan kesedihan yang mencekam
aku mencoba untuk mengerti...
tapi hatiku tak pernah mau berkompromi
aku tak tahu lagi....
apakah aku mengalirkan airmata atau darah
karena sudah terlalu lama kumenangisi kepergianmu
musim datang musim berlalu
tapi kepedihanku masih enggan beranjak
warna penderitaanku sudah terlalu pekat
meski tahun berganti semuanya tak juga berakhir
siapa yang tahu tentang masa depan?
apakah aku akan terus seperti ini
menunggumu dalam kesendirianku
jadi... jangan ucapkan selamat tinggal
teruslah bersamaku...
kau tahu...
aku juga tahu jarak dan waktu telah memisahkan kita
meski kau telah pergi jauh namun kau selalu tinggal dalam kenanganku
jadi...jangan ucapkan selamat tinggal.
Langganan:
Postingan (Atom)